Kakulih Hijau: Kuliner Khas Kalimantan Selatan yang Menggugah Selera

Halo para pembaca Inkarnasi Kata, dalam artikel ini kami akan membahas kuliner tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan, yaitu kakulih hijau. Mari kita lanjutkan untuk mengetahui lebih banyak tentang hidangan istimewa ini.

Kakulih hijau atau kukulih merupakan kudapan khas dari Banjar, Kalimantan Selatan. Kudapan lezat ini terbuat dari campuran tepung beras, santan kelapa, sedikit air kapur, sedikit garam, dan daun pandan. Kakulih memiliki kemiripan dengan bubur sum-sum, meskipun teksturnya lebih padat karena menggunakan campuran air kapur yang tidak biasa digunakan dalam bubur sum-sum.

Tradisionalnya, kakulih hijau sering muncul dalam acara-acara adat masyarakat Banjar, seperti pernikahan. Selain itu, makanan ini juga menjadi menu populer saat bulan Ramadan, sering kali menjadi pilihan untuk berbuka puasa karena mampu menghilangkan lapar dan memberikan energi.

Anda dapat menemui kakulih hijau di pedagang kaki lima, pasar tradisional, atau toko kue. Untuk membuatnya, daun pandan dihancurkan dan airnya diperas. Tepung beras kemudian dicampur dengan air hangat dan diaduk hingga larut. Air perasan daun pandan, sedikit garam, dan sedikit air kapur dicampur ke dalam larutan tepung hingga semua bahan merata. Air santan cair dipanaskan dan dituangkan ke dalam adonan sambil diaduk perlahan hingga matang. Kakulih kemudian dinginkan bersama kuah yang terbuat dari campuran air gula merah, santan, dan sedikit garam.

Demikianlah rangkuman informasi tentang kakulih hijau, salah satu kuliner khas Kalimantan Selatan. Jika Anda tertarik untuk mencicipi kakulih hijau, Anda dapat mencarinya di penjual-penjual terdekat di daerah Anda, atau jika tidak tersedia, Anda bisa mencari berbagai resep kakulih hijau dan mencoba membuatnya sendiri di rumah. Ini merupakan akhir dari artikel tentang kuliner tradisional kali ini. Sampai jumpa pada artikel kuliner selanjutnya!

Share:

Kelezatan Ipau: Kuliner Tradisional Khas Kalimantan Selatan

Halo para pembaca Inkarnasi Kata, dalam artikel kali ini kami akan membahas kuliner tradisional dari Kalimantan Selatan yang dikenal sebagai ipau. Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang hidangan yang satu ini.

Kue ipau, makanan khas Kalimantan Selatan. (sumber: www.cookpad.com)

Ipau merupakan hidangan khas dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang telah diresmikan melalui SK Walikota nomor 811/2017. Kue ipau memiliki ciri khas berwarna putih, berbentuk bulat, dan dilapisi dengan taburan daging di lapisan atasnya, serta memiliki tekstur yang lembut. Hidangan ini terkenal sebagai kue tradisional yang diproduksi oleh warga keturunan Arab, khususnya yang berasal dari Kelurahan Antasan Kecil Barat, Banjarmasin Tengah, atau di sekitar Kampung Arab Banjarmasin.

Ada dua varian kue ipau, yaitu yang disajikan dalam kondisi kering dan yang dalam keadaan basah akibat siraman kuah santan. Kue ini menggabungkan cita rasa manis dan gurih, berkat kuah santan dan taburan daging sapi di atasnya. Tampilan kue ipau secara sekilas mirip dengan lasagna, dengan banyak lapisan yang berisi daging di setiap lapisannya.

Kue ipau biasanya tersedia selama bulan Ramadan dan sering dijadikan salah satu takjil untuk berbuka puasa. Kue ini dapat dibeli dalam bentuk loyang atau potongan kecil, sesuai dengan preferensi pembeli.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai ipau, sebuah hidangan khas dari Kalimantan Selatan. Bagi yang ingin mencicipi ipau, Anda dapat mengunjungi penjual-penjualnya di daerah Anda, atau jika tidak tersedia, Anda bisa mencari berbagai resep ipau dan mencoba membuatnya sendiri di rumah. Itulah rangkuman artikel tentang kuliner tradisional kali ini. Sampai jumpa pada artikel kuliner selanjutnya!

Share:

Kelezatan Sari Pengantin: Kuliner Tradisional Khas Kalimantan Selatan

Halo para pembaca Inkarnasi Kata, pada artikel kali ini kami akan menyajikan informasi tentang kuliner tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan. Kuliner yang akan kami bagikan kali ini adalah sari pengantin. Yuk kita simak mengenai kuliner ini.

Kue sari pengantin. (sumber: Instagram/dapoernya_aidaaa)

Sari pengantin, atau sering disebut sari pangantin, adalah sejenis kue tradisional yang bermula dari masyarakat suku Banjar di Kalimantan Selatan, serta memiliki keberadaan di daerah lain, seperti Kalimantan Timur. Ciri khas dari kue ini adalah tampilannya yang mirip dengan kue talam, walaupun perbedaannya terletak pada strukturnya yang terdiri dari tiga lapis berwarna-warni. Kue sari pengantin ini terbuat dari adonan tepung beras yang kemudian dikukus.

Biasanya, Anda dapat menemui kue sari pengantin saat bulan Ramadan, di mana kue ini menjadi salah satu takjil yang populer untuk berbuka puasa. Selain itu, kue ini juga sering dihidangkan dalam acara pernikahan.

Kue sari pengantin dan berbagai jenis kue basah tradisional Banjar sering disebut dengan sebutan wadai ceper atau wadai bekarat. Hal ini dikarenakan kue-kue tersebut umumnya dijual dan disajikan dalam ceper atau loyang besar, dan kemudian diiris atau dikarat-karatkan sesuai dengan selera pembeli.

Sejarah

Pada masa lalu, Sari pengantin hanya tersedia untuk kalangan elit dan bangsawan, namun sekarang telah menjadi makanan yang dapat dinikmati oleh siapa saja. Nama kue ini berasal dari kemiripan warnanya dengan pakaian tradisional pernikahan suku Banjar, yang dominan berwarna kuning dan hijau. Kue ini dikenal karena rasa manis dan gurih yang khas.

Pembuatan

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kue ini mencakup tepung beras, gula, garam, vanili, air daun suji, pewarna kuning, merah muda, dan telur. Dalam proses pembuatannya, perlu memperhatikan urutan penggunaan santan, dengan santan panas dimasukkan setelah adonan diaduk hingga merata, dan selanjutnya baru santan dingin ditambahkan. 

Tahap selanjutnya adalah mencampurkan telur ke dalam adonan, dengan jumlah 17 butir telur untuk satu loyang kue, yang biasanya dimasukkan ke dalam adonan berwarna kuning. Setelah tahap pencampuran selesai, adonan siap untuk dikukus secara bergantian.

Demikianlah informasi singkat tentang Sari pengantin, salah satu kuliner khas dari Kalimantan Selatan. Jika Anda ingin mencicipi Sari pengantin, Anda dapat mengunjungi penjualnya di daerah Anda, atau jika tidak tersedia, Anda dapat mencari berbagai resep Sari pengantin dan mencobanya sendiri di rumah. Itu dia artikel singkat tentang kuliner tradisional kali ini. Sampai jumpa di artikel kuliner selanjutnya!

Share:

Sarimuka: Kelezatan Berdua di Setiap Gigitannya

Dalam artikel ini, kami akan membahas sebuah kuliner tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan, yaitu sarimuka. Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai kelezatan hidangan ini.

Kue sarimuka, makanan khas Kalimantan Selatan. (sumber: www.sajiansedap.grid.id)

Sarimuka merupakan salah satu varian kue jajanan tradisional yang terkenal, terbuat dari lapisan beras di bagian bawahnya dan adonan santan di bagian atasnya, berasal dari Kalimantan Selatan. Meskipun biasanya menggunakan beras, bagian bawah kue ini juga dapat dibuat dengan ketan.

Keunikan dari kue sarimuka terletak pada perpaduan rasa yang unik: bagian atasnya memiliki tekstur lembut dan rasa manis, sementara bagian bawahnya terasa tawar dan agak kasar. Selain populer di Kalimantan Selatan, kue ini juga ditemukan dengan nama yang sama di daerah lain seperti Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan Tembilahan, Riau.

Biasanya, sarimuka hanya tersedia selama bulan puasa dan dijajakan di pasar wadai. Di zaman sekarang, tampilan kue sarimuka sering dihias dengan berbagai warna yang menarik untuk menarik perhatian pembeli.

Terima kasih telah membaca artikel ini tentang sarimuka, salah satu hidangan tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan. Jika Anda ingin mencicipi sarimuka, Anda dapat mengunjungi penjual sarimuka di daerah Anda, atau jika tidak tersedia, Anda dapat mencari berbagai resep sarimuka dan mencoba membuatnya sendiri. Sampai jumpa di artikel kuliner berikutnya!

Share:

Jumlah Pengunjung

Populer