Titik Nol Kilometer Palembang: Simbol Sejarah dan Kearifan Lokal

Prasasti titik nol kilometer Palembang. (sumber: fainun.com)

Konsep kilometer nol (km 0) atau titik nol kilometer digunakan di berbagai kota untuk menandakan suatu lokasi yang memiliki nilai penting dalam sejarah dan geografi kota tersebut. Palembang, sebagai salah satu kota bersejarah di Indonesia, memiliki Titik 0 km yang berlokasi sangat strategis, yaitu tepat di dekat kaki Menara Masjid Agung Palembang, yang sekarang dikenal sebagai Masjid Agung Sultan Mahmud Badarauddin (SMB) I Jayo Wikromo.

Lokasi dan Simbolisme

Titik 0 km Palembang berada di lokasi yang sangat populer bagi warga Palembang, tepat di sekitar Menara Masjid Agung Palembang. Selain itu, ada beberapa wilayah penting yang berdekatan dengan Titik 0 km, termasuk Jalan Jenderal Sudirman dan Bundaran Air Mancur.

Posisi titik ini secara tepat berada di persimpangan Jalan Jenderal Sudirman dengan Jalan Merdeka. Untuk memudahkan identifikasi, sebuah patok beton sederhana berwarna hijau dengan prasasti yang mencantumkan koordinat geografis terpasang di lokasi ini, seperti berikut:

- Awal Jln. Jendral Sudirman KM: 0+000, S. 02' 59' 17.0", E. 104' 45' 39.7"

- Awal Jln. Riacudu, S. 02' 59' 17.0", E. 104' 45' 39.7"

Peran Masjid Agung Palembang

Masjid Agung Palembang, yang juga dikenal sebagai Masjid Agung Sultan Mahmud Badarauddin (SMB) I Jayo Wikromo, terletak di Jalan Jenderal Sudirman Nomor I. Nama Jalan Jenderal Sudirman sendiri adalah nama jalan pertama yang secara resmi diberikan pada awal tahun 1950-an, menggantikan nama Jalan Tengkuruk. Jalan ini menjadi salah satu arteri utama di Kota Palembang dan memainkan peran penting dalam mobilitas dan kehidupan sehari-hari warga Palembang.

Bundaran Air Mancur

Di sekitar Titik 0 km Palembang, terdapat juga Bundaran Air Mancur yang memiliki sejarah dan perubahan desain yang menarik. Awalnya, bundaran ini dibangun sebagai bangunan beton dengan air mancur di tengahnya, yang mirip dengan air mancur di berbagai tempat di Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, air mancur ini mengalami perubahan bentuk dengan menggunakan tembaga dan dikelilingi oleh ornamen prasasti yang mencantumkan 11 bendera negara-negara Asia Tenggara yang berpartisipasi dalam SEA Games tahun 2011 di Palembang.

Bundaran Air Mancur juga memiliki sejarah penting dalam pertumbuhan Palembang. Tempat ini menjadi saksi bisu peristiwa penting, termasuk pertempuran Lima Hari Lima Malam pada awal Januari 1947 dan berbagai aksi mahasiswa yang menyuarakan aspirasi rakyat.

Keindahan dan Pemandangan Sekitar

Titik 0 km Palembang menawarkan pemandangan yang memukau sekitar wilayahnya. Selain Masjid Agung dan Bundaran Air Mancur, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan Jembatan Ampera, Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), serta lintasan Light Rail Transit (LRT) pertama di Indonesia beserta stasiun LRT-nya yang baru-baru ini dibangun.

Dengan menggabungkan sejarah yang kaya, simbolisme lokal, dan keindahan modern, Titik 0 km Palembang tidak hanya menjadi titik awal kota ini secara geografis, tetapi juga menjadi simbol kuat dari identitas dan kebanggaan warga Palembang.

Share:

Jumlah Pengunjung

Populer