Nopia adalah sejenis makanan yang memiliki ciri khas tersendiri. Hidangan ini terbuat dari adonan tepung terigu yang diisi dengan gula merah, lalu dipanggang dengan menggunakan tungku khusus yang terbuat dari tanah liat dan menggunakan kayu bakar dari pelepah pohon kelapa. Nopia memiliki tekstur kulit yang keras dan renyah, dengan adonan gula merah di dalamnya yang memberikan rasa gurih dengan sentuhan bawang merah goreng yang khas. Hidangan ini banyak diproduksi di kota Purbalingga dan Banyumas, terletak sekitar 18 kilometer arah tenggara dari Kota Purwokerto.
Selain nopia, ada juga variasi lain yang sering disebut Mino atau mini nopia yang memiliki ukuran lebih kecil. Ada juga nopia yang berbentuk seperti telur angsa, dengan ukuran yang besar tetapi bagian dalamnya kosong dan berlapis gula merah yang menempel pada dinding dalam kulit nopia tersebut. Beberapa orang menyebutnya Pia Telur Gajah, sementara yang lain mengenalnya dengan sebutan Ndog Gludhug, yang mengacu pada telur halilintar. Kulit nopia mirip dengan kulit pia, namun kulit nopia cenderung lebih padat, sedangkan pia memiliki lapisan yang lebih tipis.
Meskipun nopia awalnya memiliki rasa orisinil bawang goreng, seiring berjalannya waktu, nopia kini telah dibuat dalam berbagai varian isi dan rasa. Beberapa contohnya termasuk isi durian, coklat, nangka, dan berbagai varian lainnya, menjadikan nopia sebagai makanan yang beragam dan sesuai dengan berbagai selera kuliner.