Halo para pembaca Inkarnasi Kata, dalam artikel kali ini kami akan menghadirkan informasi tentang kuliner tradisional Papua yang sangat menarik, yaitu ikan asar. Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai hidangan yang patut dicoba ini.
Papua, khususnya Kota Jayapura sebagai ibukota provinsi, memiliki daya tarik yang sangat beragam dan menarik untuk dieksplorasi. Keberagaman penduduk Jayapura menjadi kekayaan dan keunikan tersendiri bagi kota ini, bukan hanya dalam hal budaya, seni, atau keindahan alamnya, tetapi juga dalam hal kuliner.
Tidak jauh dari pusat Kota Jayapura, tepatnya di kawasan Dok 9, terdapat sebuah pasar tradisional yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari warga sekitar. Karena mayoritas penduduk di sekitar pasar ini adalah nelayan, maka ikan menjadi salah satu komoditas utama yang dijual di pasar ini. Salah satu hidangan berbahan dasar ikan yang sangat terkenal di pasar ini dan menjadi kebanggaan kota Jayapura adalah Ikan Asar.
Ikan Asar pada dasarnya adalah seperti ikan asap, tetapi yang membedakannya adalah metode pengasapannya. Jika ikan asap biasanya diletakkan secara horizontal di atas asap, maka ikan asar diletakkan secara diagonal di sisi bara api yang menghasilkan asap. Menurut penjual berpengalaman bernama La Anne, yang akrab dipanggil Si Anak Mudo, teknik ini digunakan agar ikan benar-benar mengering dan matang secara merata hingga ke dalam daging. Hal ini berarti tidak ada lagi kandungan air yang tersisa dalam daging ikan karena sudah menguap selama proses pengasapan dalam posisi miring.
Biasanya, ikan asar dibuat dari jenis ikan seperti Cakalang, Ekor Kuning, atau Tongkol, karena ikan-ikan ini memiliki tekstur daging yang cukup padat sehingga tidak mudah hancur saat diasapi. Proses pengasapannya relatif sederhana, dimulai dari ikan segar yang kemudian dibersihkan dari isi perutnya dan siap untuk diasapi. Proses pengasapan memakan waktu sekitar 4-5 jam dan dilakukan dalam ruangan tertutup agar asap meresap ke dalam daging hingga matang secara sempurna.
Keistimewaan dari Ikan Asar tidak hanya terletak pada cara memasaknya, tetapi juga pada cita rasanya yang sangat otentik. Rasa gurih dari daging asap dan aroma yang sangat menggugah selera terpancar dari setiap bagian ikan yang dijual. Ikan Asar paling nikmat dinikmati bersama sambal kecap dan nasi panas. Bahkan menurut Si Anak Mudo, beberapa pelanggan setianya bahkan rela membeli Ikan Asar dalam jumlah banyak, hingga 10 ekor atau lebih dalam satu kali pembelian.
Ikan Asar Jayapura ini terkenal tidak hanya di seluruh kota Jayapura tetapi juga di luar kota tersebut. Bahkan, wisatawan dari luar negeri pun sering kali mengambil kesempatan untuk membeli ikan ini dan membawanya pulang sebagai oleh-oleh. Hal yang mengejutkan, di antara banyaknya makanan yang tersedia di seluruh Jayapura, hanya ada dua kios yang khusus menjual Ikan Asar, dan salah satunya adalah milik Si Anak Mudo ini.
Demikianlah ringkasan tentang ikan asar, sebuah hidangan tradisional dari Papua. Jika Anda ingin mencicipi ikan asar, Anda dapat mencari penjualnya di daerah Anda atau mencari berbagai resep ikan asar untuk mencoba membuatnya sendiri. Terima kasih telah membaca artikel kuliner tradisional ini, dan sampai jumpa pada artikel kuliner berikutnya.