#MalamMisteri: Penampakan Perempuan Berdzikir di Pesawat

Halo, Katalis! Seperti yang sudah-sudah, malam Jumat ini kita akan berbagi satu cerita horor yang terjadi di dunia penerbangan. Cerita ini berkisah tentang sosok hantu yang terdengar berdzikir yang ikut dalam penerbangan dari Jakarta menuju Kalimantan. Kisah ini kami ambil dari channel YouTube Galley FM. Yuk, langsung kita simak kisahnya!

Sebuah penerbangan dari Jakarta menuju sebuah kota kecil di Kalimantan menjadi latar belakang untuk pengalaman misterius seorang pramugari bernama Vina. Meskipun pesawat tersebut adalah pesawat terakhir malam itu, suasana mencekam bukanlah hal yang umum. Dalam kisah ini, nama karakter dan sebagian latar cerita telah diubah untuk menghindari pelanggaran privasi.

Dalam pesawat tersebut, Vina adalah salah satu dari dua pramugari yang bertugas bersama dua kru kokpit. Sebelum terbang, mereka melakukan persiapan rutin, termasuk mencatat jumlah penumpang. Meskipun pesawat itu sangat sepi, hanya ada 15 penumpang yang terbang malam itu.

Saat pesawat bersiap-siap untuk terbang, kapten pesawat memberikan briefing kepada kru, dan Vina mendapatkan tugas untuk bertanggung jawab di bagian belakang pesawat. Setelah penumpang naik, pesawat pun lepas landas.

Setelah lepas landas, Ana, pramugari junior, mengajak Vina untuk ngobrol dan minum kopi. Vina menerima ajakan tersebut dan mereka membuat kopi bersama. Namun, ketika Vina kembali setelah singgah sebentar di toilet, dia merasa ada yang aneh dengan kopinya. Rasanya menjadi sangat pahit, padahal Vina yakin dia telah menambahkan gula pada kopi tersebut. Merasa curiga, Vina memutuskan untuk membuang kopi tersebut.

Saat Vina pergi ke bagian depan pesawat, dia menemui kejutan. Ana tidak ada di sana. Vina berasumsi Ana mungkin sedang di kokpit bersama kapten pesawat. Namun, saat Vina menyusulnya ke kokpit, dia menemukan bahwa Ana tidak ada di sana. Kepala mereka bingung, namun Vina kembali ke bagian belakang pesawat.

Di bagian belakang, Vina melihat seorang penumpang berjilbab sedang berdiri di dekat pintu toilet, dengan punggung menghadapinya. Vina merasa mungkin penumpang tersebut sedang mengantri untuk toilet. Namun, Ana kemudian keluar dari kokpit dan memberitahu Vina bahwa kopi yang mereka minum adalah "coffee mix," yang menjelaskan kenapa kopi tersebut terasa pahit.

Saat pesawat mendekati pendaratan, Vina mencium bau yang aneh dan tidak sedap. Dia berpikir mungkin bau tersebut berasal dari tempat sampah atau toilet pesawat. Setelah mendarat, Vina merasa semakin khawatir karena bau tersebut semakin kuat.

Setelah semua penumpang turun, Vina mencari Ana untuk pergi bersama ke terminal. Ternyata, Ana telah mendahuluinya dan mencoba menghubungi Vina melalui WhatsApp. Ana menceritakan bahwa dia melihat penumpang berjilbab yang berdiri di dekat pintu toilet di bagian belakang pesawat, sehingga dia memutuskan untuk turun pesawat secepatnya.

Kisah Vina tidak berakhir di sana. Ketika mereka sudah di terminal bandara, mereka mendengar suara orang yang berzikir di bagian belakang pesawat. Meskipun merasa cemas dan takut, Vina dan seorang petugas darat memutuskan untuk kembali ke pesawat dan memeriksanya. Namun, setelah pemeriksaan, tidak ada satupun orang di bagian belakang pesawat.

Misteri ini tetap menjadi cerita yang menghantui Vina. Apa yang dia alami di pesawat tersebut, terutama penumpang berjilbab yang tidak ada dalam daftar penumpang, tetap menjadi pertanyaan yang tak terjawab. Ini adalah salah satu contoh bahwa tidak hanya daratan yang bisa menyimpan kisah misterius, bahkan di udara pun terdapat pengalaman seram yang bisa terjadi.

Itulah kisah "Penampakan Perempuan Berdzikir di Pesawat". Adakah Katalis yang bekerja di dunia penerbangan yang pernah mengalami kejadian serupa atau horor lainnya? Jika Katalis ingin membagikan cerita dan pengalaman horor atau urban legend di sekitar kalian, Katalis bisa mengirimkannya melalui email di hzelnutssss@gmail.com, ya. Sampai bertemu di Malam Misteri berikutnya.

Share:

Kakicak Hijau Bahinti: Kuliner Khas Banjar, Kalimantan Selatan

Halo para pembaca Inkarnasi Kata, dalam artikel kali ini kami akan mempersembahkan informasi tentang kuliner tradisional yang berasal dari Banjar, Kalimantan Selatan. Kuliner yang akan kami bahas kali ini adalah kakicak hijau bahinti. Mari kita lanjutkan untuk mengetahui lebih banyak tentang hidangan lezat ini.

Kakicak hijau bahinti, makanan khas Banjar, Kalimantan Selatan. (sumber: www.wikipedia.com)

Kakicak hijau bahinti adalah sejenis kue khas yang berasal dari daerah Banjar, Kalimantan Selatan. Hidangan ini merupakan variasi dari kue kakicak hijau yang sudah ada sebelumnya. Kakicak hijau bahinti terbuat dari bahan-bahan seperti tepung, ketan, air, kapur, garam, daun pandan atau suji, dan kelapa parut yang digunakan sebagai inti.

Yang membedakan kakicak hijau bahinti dari kakicak hijau biasa adalah cara penyajiannya. Pada kakicak hijau bahinti, inti kue tidak dicampurkan ke dalam adonan seperti pada klepon, melainkan diletakkan di bagian atas kue. Penempatan inti ini memiliki makna simbolis, yang menggambarkan bahwa inti kue sebagai elemen utama harus berada di depan, berperan sebagai pelindung atau pemimpin yang melindungi dan mengayomi bagian lain dari kelompok.

Kakicak hijau bahinti memiliki warna hijau, yang dalam budaya masyarakat Banjar melambangkan kedekatan dengan alam. Selain itu, sebagai masyarakat yang beragama Islam, masyarakat Banjar juga meyakini bahwa warna hijau adalah warna yang disukai oleh Nabi Muhammad, S.A.W.

Demikianlah informasi singkat mengenai kakicak hijau bahinti, salah satu kuliner tradisional yang berasal dari Banjar, Kalimantan Selatan. Jika Anda ingin mencoba hidangan lezat ini, Anda dapat mengunjungi penjual kakicak hijau bahinti di daerah Anda, atau jika tidak tersedia, Anda dapat mencari berbagai resep kakicak hijau bahinti dan mencoba membuatnya sendiri.

Terima kasih telah membaca artikel kuliner tradisional kali ini. Sampai jumpa pada artikel kuliner selanjutnya!

Share:

Hehancang Tehung: Salah Satu Primadonanya Masakan Khas Lahat

Editor oleh: Muhammad Dafa

Jika kita berkunjung ke daerah Lahat, ada sebuah menu yang sangat sulit untuk ditemui di berbagai rumah makan. Pasalnya, bagi masyarakat Lahat hidangan ini dijadikan sebagai santapan harian yang sudah diolah secara turun-temurun. Resep yang digunakan merupakan resep warisan nenek moyang sehingga rasanya dijamin autentik dan memiliki ciri khas tersendiri.

Salah satu makanan khas Kabupaten Lahat yang menjadi primadonanya selain gulai ayam nanas adalah hehancang tehung. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia memiliki arti masakan terung. Selain sering disajikan sebagai hidangan sehari-hari di rumah masyarakat Lahat, hidangan ini juga sering hadir saat acara perayaan besar dan juga masakan untuk jamuan menyambut tamu.

Untuk membuat hehancang tehung sangatlah mudah, bahan baku utama pembuatan hehancang tehung adalah terung bulat yang diracik dengan bumbu yang khas, untuk menambah kenikmatannya hehancang tehung dicampur dengan jamur tiram dan ikan asap. Hehancang tehung akan terasa lebih nikmat jika dinikmati dengan nasi putih hangat, ikan asin, dan sambal terasi. Kuahnya yang tidak terlalu pedas dan segar membuat berkeringat saat menyatapnya bersama keluarga tercinta.


Ditulis oleh: Ihsan Saputra
Guna keperluan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia/UNIKA Musi Charitas/Ibu Maulina Juherni, M. Pd.
Share:

Hidangan Manis dan Rumit: Dodol Betawi, Kuliner Tradisional Jakarta

Halo para pembaca Inkarnasi Kata, dalam artikel ini kami akan membahas kuliner tradisional yang berasal dari DKI Jakarta. Kuliner yang akan kami bahas kali ini adalah dodol Betawi. Ayo kita eksplorasi lebih lanjut tentang hidangan yang satu ini.

Dodol Betawi, makanan khas DKI Jakarta. (sumber: www.klasika.kompas.id)

Dodol Betawi merupakan salah satu jenis dodol yang berasal dari suku Betawi. Dodol Betawi biasanya berwarna coklat kehitaman dan memiliki variasi rasa yang lebih sederhana dibandingkan dengan dodol dari daerah lain. Rasa dodol Betawi terdiri dari ketan putih, ketan hitam, dan durian. Proses pembuatan dodol Betawi sangat rumit, mengharuskan bahan baku seperti ketan, gula merah, gula pasir, dan santan dimasak di atas tungku dengan menggunakan kayu bakar selama 8 jam.

Dodol Betawi umumnya dihasilkan sebagai hidangan istimewa untuk acara-acara seperti pesta, bulan Ramadan, Idul Fitri, atau Idul Adha. Terutama menjelang hari raya, dodol Betawi menjadi sangat populer dan laris terjual. Namun, karena proses pembuatannya yang rumit, hanya sedikit orang yang memiliki keahlian dalam membuat dodol Betawi.

Di Jakarta dan sekitarnya, masih ada beberapa daerah yang memproduksi dodol Betawi, terutama di komunitas-komunitas warga Betawi seperti di Condet, Jakarta Timur, Bogor, dan Bekasi. Selain warga Betawi, dodol Betawi juga diproduksi oleh komunitas Tionghoa.

Proses Pembuatan

Proses pembuatan dodol Betawi memang tidaklah mudah, oleh karena itu, warga biasanya menerapkan prinsip saling membantu, atau yang disebut sebagai "sambatan," agar dodol dapat dibuat dengan baik. Bahan-bahan utama yang digunakan meliputi ketan, gula merah, gula pasir, dan santan kelapa tua. Penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi sangat penting untuk menghasilkan dodol yang lezat dan tahan lama.

Proses dimulai dengan wanita yang menyiapkan bahan-bahan, seperti memarut kelapa yang sudah dikupas oleh pria untuk mendapatkan santan, serta menumbuk beras ketan untuk membuat tepung. Semua campuran bahan tersebut kemudian dituangkan ke dalam kawa, yaitu penggorengan besar. Ketika dodol mulai mengental, tugas mengaduk biasanya dilanjutkan oleh pria, yang dikenal sebagai "tukang ngaduk." Proses mengaduk (ngaduk) memakan waktu yang lama, sekitar 8-12 jam, tanpa henti, dan menggunakan alat pengaduk khusus yang disebut "gelo."

Selama proses memasak, bahan bakar yang digunakan adalah kayu bakar, dan api harus dijaga agar tidak terlalu panas atau mengeluarkan banyak asap. Api yang terlalu besar dapat membuat dodol gosong dan tidak matang dengan merata. Asap juga harus dihindari karena dapat meresap ke dalam dodol dan mengganggu rasanya.

Setelah dodol matang, hidangan ini dituangkan ke dalam nampan atau tampah untuk didinginkan. Tugas terakhir dilakukan oleh wanita, yaitu memotong dodol menjadi potongan-potongan kecil dan membungkusnya.

Demikianlah informasi singkat mengenai dodol Betawi, salah satu kuliner tradisional yang berasal dari DKI Jakarta. Jika Anda ingin mencicipi dodol Betawi, Anda dapat mengunjungi para penjual dodol Betawi di daerah Anda. Jika tidak tersedia, Anda juga bisa mencari berbagai resep dodol Betawi dan mencoba membuatnya sendiri. Sampai jumpa di artikel kuliner selanjutnya.

Share:

Hidangan Iga Lezat: Mengenal Lebih Jauh Soto Tangkar Khas Betawi

Halo para pembaca Inkarnasi Kata, pada artikel ini kami akan menghadirkan informasi tentang kuliner tradisional yang berasal dari DKI Jakarta. Kuliner yang akan kami bahas kali ini adalah soto tangkar. Mari kita simak lebih lanjut mengenai hidangan yang satu ini.

Soto tangkar, makanan khas DKI Jakarta. (sumber: www.harianresep.com)

Soto tangkar adalah hidangan khas Betawi yang mengambil namanya dari kata "tangkar," yang merupakan sebutan tradisional untuk iga sapi dalam bahasa Betawi pada masa penjajahan Belanda, dan istilah ini masih digunakan hingga sekarang, meskipun sudah jarang dikenal oleh generasi muda saat ini.

Sejarah

Pada masa penjajahan Belanda, terdapat praktik di mana para meneer Belanda sering mengadakan pesta dengan mengorbankan sapi untuk konsumsi. Dalam hal ini, mereka akan menyisihkan beberapa bagian sapi, termasuk kepala, bagian dalam seperti paru-paru dan usus, babat, dan iga, untuk diberikan kepada para pekerja. Para pekerja kemudian mengolah berbagai bagian tersebut menjadi beragam hidangan, dan salah satu bagian yang diolah dengan cara khas adalah iga.

Proses pengolahan iga dimulai dengan merebus atau memasaknya selama sekitar dua jam. Kemudian, berbagai bumbu dan rempah-rempah seperti kunyit, lada, daun sereh, daun salam, serta santan kelapa ditambahkan ke dalam proses ini. Hasil dari pengolahan ini adalah hidangan berkuah yang dikenal sebagai "soto tangkar."

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Betawi hanya mampu membeli potongan iga tangkar dengan sedikit daging, karena bagian daging sapi lainnya telah diambil oleh masyarakat penjajah Belanda.

Halo para pembaca Inkarnasi Kata, dalam artikel ini kami telah menyajikan informasi tentang kuliner tradisional dari DKI Jakarta, yaitu soto tangkar. Jika Anda tertarik mencicipi soto tangkar, Anda bisa mengunjungi para penjual soto tangkar di daerah Anda, atau jika tidak tersedia, Anda dapat mencari berbagai resep soto tangkar dan mencoba membuatnya sendiri. Sampai jumpa di artikel kuliner selanjutnya.

Share:

Jumlah Pengunjung

Populer