Kue Delapan Jam: Kuliner Tradisional Palembang yang Memikat Selera dengan Sejarah dan Ciri Khasnya

Kue delapan jam, makanan khas Palembang. (sumber: www.palembang.tribunnews.com)

Kue delapan jam, sebuah sajian kuliner tradisional yang berasal dari Kota Palembang, akan menjadi sorotan dalam artikel ini. Mari kita simak lebih lanjut mengenai kuliner yang menggugah selera ini.

Asal Usul

Kue ini, dikenal sebagai kue delapan jam, memiliki sejarah panjang di kawasan Sumatera Selatan, dengan Palembang sebagai salah satu tempat yang paling banyak menawarkannya. Awalnya, hidangan ini hanya tersedia untuk kelompok bangsawan, sedangkan masyarakat umumnya tidak berkesempatan untuk menikmatinya. Namun, saat ini, kue delapan jam telah menjadi lebih mudah diakses oleh semua kalangan. Meskipun demikian, kuliner ini tidak selalu tersedia kapan saja. Kue khas ini biasanya hanya dihidangkan dalam perayaan-perayaan besar.

Namanya, "Kue Delapan Jam," merujuk pada proses pembuatannya yang memakan waktu cukup lama. Kue ini memerlukan waktu sekitar delapan jam dalam proses pengukusan, yang menjadikannya semakin lembut dan lezat. Biasanya, setelah proses pengukusan, kue masih perlu dioven kembali, yang memperpanjang waktu pembuatannya. Proses pemanggangan di dalam oven berlangsung sekitar 15 menit dengan tujuan memberikan tekstur yang lembut dan memastikan kelezatan kue ini bertahan lama.

Ciri Khas

Banyak orang yang kini mulai tertarik untuk mencoba membuat kue delapan jam ini dengan harapan bisa menikmati kekhasan rasanya. Namun, perlu diingat bahwa hasil yang mereka buat mungkin tidak selezat yang pernah mereka nikmati dari kue yang dibuat oleh masyarakat asli Palembang. Ada ciri khusus yang menjadi penanda bahwa kue tersebut "setara" dengan yang dibuat oleh masyarakat aslinya. Salah satunya adalah warnanya yang lebih coklat dan tampak sangat padat. Warna coklat dan padat ini merupakan hasil dari pengolahan kue yang memakan waktu lebih dari 8 jam. Pengolahan yang lama ini membuat kue benar-benar matang sempurna.

Harapannya, warna coklat ini bukan karena gosong, melainkan menjadi warna yang pas dan mencirikan kekhasan rasa dari kue yang legit. Oleh karena itu, jika kamu ingin membuat atau membeli kue delapan jam, pastikan untuk memperhatikan warnanya. Selain itu, kepadatannya juga perlu dipertimbangkan.

Jika kue tersebut tidak memiliki warna yang coklat dan teksturnya kurang padat, kemungkinan proses pembuatannya tidak berjalan dengan sempurna. Biasanya, ciri-ciri seperti itu menandakan bahwa kue dibuat selama kurang dari 8 jam. Hal ini dapat berdampak pada cita rasa kue yang kurang legit dan ketahanannya untuk disimpan.

Demikianlah informasi singkat mengenai Kue Delapan Jam, salah satu kuliner yang berasal dari Kota Palembang. Jika Anda ingin mencoba kue delapan jam, Anda bisa mengunjungi para penjualnya di daerah Anda, atau jika tidak tersedia, Anda bisa mencari berbagai resep kue delapan jam dan mencoba membuatnya sendiri. Sampai jumpa di artikel kuliner berikutnya!

Share:

Jumlah Pengunjung

Populer