Sungai Musi, yang mengalir di wilayah Sumatera Selatan, bukan hanya menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat, tetapi juga menyimpan cerita yang sangat kaya, termasuk kisah legenda tentang naga Sungai Musi. Meskipun nama "naga" mungkin menimbulkan bayangan tentang makhluk mitos yang menakutkan, kisah ini lebih terkait dengan peristiwa alam dan misteri ikan Tapa Tembago yang menghuni sungai ini.
Naga Sungai Musi: Pertanda Musibah
Orang tua yang tinggal di pinggiran Sungai Musi masih ingat kisah mengenai naga di Sungai Musi yang muncul sebagai pertanda akan terjadinya musibah di Palembang. Salah satu peristiwa yang diingat dengan jelas adalah kebakaran besar yang terjadi pada tahun 1967. Kebakaran ini melanda tiga kelurahan, yaitu kelurahan 27 Ilir, 28 Ilir, dan 29 Ilir, menghanguskan ratusan rumah.
Ketika kebakaran terjadi, banyak warga mengaku melihat kemunculan naga Sungai Musi. Masyarakat setempat menginterpretasikan kemunculan naga sebagai sebuah fenomena alam dan petunjuk dari yang maha kuasa. Namun, apa yang mereka sebut sebagai naga sebenarnya adalah ikan air tawar raksasa.
Ikan Tapa Tembago: Naga Sungai Musi yang Sebenarnya
Naga Sungai Musi sebenarnya adalah Ikan Tapa Tembago, juga dikenal sebagai Ikan Tapa. Ikan ini mirip dengan ikan Patin, tetapi tubuhnya lebih pipih dan ukurannya sangat panjang. Ikan Tapa memiliki kumis, dan saat berenang di permukaan sungai, bagian tubuh yang terkena sinar matahari akan berkilau seperti kuningan. Warna ini kemudian menjadi dasar penamaan ikan ini, Tapa Tembaga. Ukuran tubuhnya yang jauh lebih besar dari ikan lain di Sungai Musi membuatnya dianggap seperti naga.
Pada tahun 2014, warga di daerah Bailangu, pedalaman Sungai Musi, berhasil menangkap seekor ikan Tapa sepanjang 170 sentimeter dengan berat mencapai 43 kilogram dan lingkar tubuh mencapai 51 sentimeter. Diyakini bahwa pada masa lalu, ketika Sungai Musi masih alami dan dipenuhi oleh berbagai jenis ikan, Tapa bisa tumbuh jauh lebih besar.
Mistisisme dan Kehormatan bagi Ikan Tapa
Meskipun saat ini ikan Tapa Tembago lebih dianggap sebagai makhluk alamiah dan tidak memiliki hubungan langsung dengan kejadian masyarakat setempat, status mistisnya tetap bertahan. Jarangnya kemunculan ikan Tapa berukuran raksasa membuat ikan ini dihormati oleh warga yang tinggal di sekitar Sungai Musi, mulai dari hulu sungai di barat hingga muara sungai di timur.
Kemunculan ikan Tapa di perairan sekitar Kota Palembang tetap memicu kewaspadaan warga setempat, meskipun sekarang lebih sebagai tanda alam daripada pertanda bencana. Legenda naga Sungai Musi dan Ikan Tapa Tembago menjadi bagian dari kaya warisan budaya dan folklor Sumatera Selatan, menambahkan misteri dan pesona yang unik pada keindahan alam Sungai Musi.