Bahasa Isyarat

Contoh Alphabet dalam bahasa Isyarat Indonesia. (sumber: www.gerkatinsolo.or.id)

Bahasa Isyarat adalah bentuk komunikasi yang sangat terkait dengan gerakan tangan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh. Bahasa Isyarat digunakan oleh komunitas Tuli untuk berkomunikasi, dan memiliki perbedaan mendasar dengan bahasa lisan dalam hal modalitas produksi dan persepsi. Bahasa lisan diproduksi melalui ucapan dan dipahami melalui pendengaran, sementara bahasa isyarat diproduksi melalui gerakan tangan dan dipahami melalui penglihatan.

Penting untuk dicatat bahwa setiap negara memiliki bahasa isyarat yang unik. Bahasa isyarat bisa sangat berbeda antara negara yang berbicara dalam bahasa yang sama. Sebagai contoh, Amerika Serikat dan Inggris, meskipun keduanya berbicara dalam bahasa Inggris tertulis yang sama, memiliki bahasa isyarat yang berbeda: American Sign Language (ASL) dan British Sign Language (BSL). Di sisi lain, ada juga negara-negara dengan bahasa tertulis yang berbeda, misalnya Inggris dan Spanyol, tetapi mereka menggunakan bahasa isyarat yang sama.

Untuk komunikasi antara komunitas Tuli dari berbagai negara, digunakan Bahasa Isyarat Internasional atau International Sign (IS), yang menjadi cara universal bagi komunitas Tuli untuk berkomunikasi pada tingkat internasional. Bahasa Isyarat Internasional adalah bahasa isyarat pidgin yang digunakan dalam berbagai konteks internasional, seperti pertemuan di tingkat dunia, pertemuan di Uni Eropa, konferensi PBB, acara olahraga Tuli, dan acara hiburan seperti Deaflympics, Miss & Mister Deaf World, dan Eurovision. Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) adalah bahasa isyarat yang digunakan di Indonesia, yang pengembangannya didukung oleh berbagai pihak termasuk lembaga donatur dari Jepang yang melibatkan Chinese University of Hong Kong dan Universitas Indonesia.

Pengakuan Hukum atas Bahasa Isyarat

Hukum yang mengatur pengakuan dan perlindungan terhadap Bahasa Isyarat adalah kebijakan penting yang diterapkan oleh suatu negara. Kebijakan semacam ini mengakui Bahasa Isyarat sebagai bahasa resmi bagi komunitas Tuli dan memastikan penggunaannya dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Ini termasuk penggunaan Bahasa Isyarat dalam bidang pendidikan, penyiaran, pengumuman resmi pemerintah, serta berbagai acara atau kegiatan lainnya yang melibatkan komunikasi.

Hukum ini mendukung hak komunitas Tuli untuk berkomunikasi dengan bahasa yang merupakan bahasa ibu mereka. Ini juga membantu mengintegrasikan komunitas Tuli ke dalam masyarakat dengan memberikan akses yang setara dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan pelayanan publik. Selain itu, hukum semacam ini mencerminkan pengakuan terhadap pentingnya diversitas bahasa dan budaya dalam suatu negara.

Penerapan Hukum Atas Bahasa Isyarat dapat bervariasi antara negara, tetapi intinya adalah melindungi hak komunitas Tuli untuk menggunakan Bahasa Isyarat sebagai bahasa resmi mereka dan memastikan bahwa komunitas ini tidak menghadapi diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Share:

Jumlah Pengunjung

Populer