Masjid Sultan Agung Palembang: Menyimpan Sejarah dan Nilai Religius

Masjid Sultan Agung Palembang. (sumber: sriwijayaradio.com)

Masjid Sultan Agung di Palembang adalah salah satu peninggalan bersejarah yang mungkin belum begitu dikenal oleh banyak masyarakat. Terletak di Jalan Sultan Agung, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 2, masjid ini masih kalah populer dibandingkan dengan masjid-masjid besar lainnya di kota Palembang seperti Masjid Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) Jaya Wikrama dan masjid Taqwa.

Pendirian Masjid Sultan Agung dimulai pada tahun 1940 dengan kesepakatan dari para ulama, terutama di kampung 1 Ilir Palembang. Pada saat itu, area yang akan menjadi lokasi masjid masih berupa hutan dengan banyak pohon besar. Persiapan pembangunan membutuhkan waktu sekitar 10 tahun.

Pendiri utama Masjid Sultan Agung adalah KH Abdullah Zawawi Izhom, yang juga merupakan ayah dari Ustaz Fauzie Dzakkiyan, Ketua Pengurus Masjid Sultan Agung saat ini. KH Abdullah Zawawi Izhom didampingi oleh pamannya, Kiai Abu Nawar bin KH Abdurrahim, serta masyarakat 1 Ilir dalam membangun masjid ini. Selama proses pembangunan, banyak ulama, alim ulama, dan tokoh masyarakat turut serta dalam upaya ini.

Sebelum Masjid Sultan Agung didirikan, para ulama di kota Palembang berkumpul dalam sebuah majelis yang disebut Majelis 'Ilmi Walmuzakarah. Selain sebagai tempat untuk memperdalam ilmu agama, majelis ini juga digunakan untuk musyawarah dan penyelesaian masalah umat.

Ustaz Fauzie menceritakan bahwa sebelum masjid ini berdiri, ada sebuah musala yang digunakan sebagai tempat musyawarah. Namun, setelah Masjid Sultan Agung selesai dibangun, kegiatan majelis "Ilmi Walmuzakarah" dipindahkan ke dalam masjid.

Setelah hampir 70 tahun berdiri, Masjid Sultan Agung tetap kokoh dan dirawat dengan baik oleh pengurus masjid. Di kompleks masjid ini terdapat beberapa makam penting, termasuk makam pendiri masjid, KH Abdullah Zawawi Izhom, istrinya Hj Nyuimas Bunaya, putranya Muhammad Silahuddin Buya Fathoni, serta makam Kesultanan Palembang, Sultan Agung Komaruddin Sri Truno.

Meskipun belum begitu dikenal oleh masyarakat umum, Masjid Sultan Agung kini menjadi salah satu tujuan wisata religi di Palembang. Banyak wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, yang datang untuk berziarah dan mengagumi nilai sejarah yang tinggi di tempat ini. Masjid Sultan Agung juga memiliki agenda tahunan yang disebut haul, yaitu peringatan ulang tahun pendiri masjid, KH Abdullah Zawawi Izhom. Agenda ini menjadi daya tarik wisata religi di kota Palembang dan dihadiri oleh puluhan ribu jamaah setiap tahunnya.

Dengan sejarah dan nilai religius yang dimilikinya, Masjid Sultan Agung tetap menjadi salah satu aset berharga Palembang, yang menandakan pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya dan sejarah bagi generasi mendatang.

Share:

Jumlah Pengunjung

Populer