Taman-taman kota adalah bagian penting dari perkembangan perkotaan yang tidak hanya memiliki fungsi estetis untuk keindahan kota, tetapi juga fungsi praktis yang mendukung kehidupan sehari-hari warganya. Di seluruh Indonesia, termasuk Palembang, Sumatera Selatan, berbagai bangunan peninggalan Belanda yang masih berdiri hingga saat ini menggabungkan kedua fungsi ini. Salah satunya adalah Taman Kambang Iwak, sebuah taman kota yang memiliki sejarah panjang dan berfungsi sebagai ruang hijau yang indah dan efisien.
Taman Kambang Iwak telah menjadi bagian dari kota Palembang sejak tahun 1900-an. Taman ini awalnya dibangun untuk digunakan oleh komunitas orang keturunan Belanda sebagai tempat olahraga. Salah satu ciri khasnya adalah adanya danau buatan di tengahnya. Namun, danau ini tidak hanya berfungsi sebagai elemen penghias taman. Lebih dari itu, danau tersebut memiliki peran praktis yang penting, yaitu sebagai tempat penampungan air hujan, yang membantu mengurangi risiko banjir di daerah tersebut.
Secara harfiah, nama "Kambang Iwak" berasal dari bahasa lokal yang dapat diartikan sebagai "kolam ikan". Menggunakan danau sebagai kolam ikan memiliki makna mendalam, selain sebagai penghias taman dan penampung air hujan, ini juga mencerminkan cita-cita masyarakat Palembang untuk menjaga kebersihan danau dan melestarikannya.
Lokasi Taman Kambang Iwak terletak antara Jalan Tasik dan Jalan Sutomo di Kota Palembang. Taman seluas sekitar 5 hektar ini terus diperbarui dengan berbagai fasilitas yang meningkatkan kenyamanan pengunjung. Fasilitas ini termasuk taman bermain anak, area duduk yang nyaman, keran air minum, hingga fasilitas hotspot gratis bagi mereka yang ingin mengakses internet sambil menikmati keindahan taman yang rindang.
Taman Kambang Iwak juga menjadi tempat ramai setiap akhir pekan. Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa dari berbagai komunitas seperti komunitas musik, sepatu roda, skateboard, sepeda, tari, dan teater sering kali berkumpul di sini. Taman ini juga dilengkapi dengan jogging track, yang sangat cocok bagi mereka yang ingin berlari mengelilingi danau atau berolahraga di pagi atau sore hari.
Di tepian danau Taman Kambang Iwak, banyak tumbuhan trembesi dan pepohon rindang lainnya yang memberikan teduh dan keindahan alami. Dari atas pohon, sering kali terdengar kicauan burung yang menambah suasana damai taman ini. Di tengah danau, terdapat sebuah jembatan panjang sekitar 200 meter yang menghubungkan Jalan Tasik dan Jalan Sutomo. Pada malam hari, taman ini menawarkan pemandangan yang indah dengan adanya air pancuran di tengah danau, terutama ketika sorotan lampu menjadikannya lebih eksotis.
Taman Kambang Iwak adalah bukti konkret bahwa warisan Belanda di Indonesia tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga relevansi praktis dalam kehidupan kota saat ini. Fungsi ganda sebagai ruang hijau yang indah dan penampung air hujan yang efisien membuat taman ini menjadi aset berharga bagi Palembang dan warganya. Dengan perhatian terus-menerus untuk menjaga dan memelihara kebersihan dan keindahan taman ini, Taman Kambang Iwak akan tetap menjadi tempat istimewa bagi masyarakat Palembang dan pengunjungnya.