Pasar Tengkuruk Permai: Jejak Sejarah Perekonomian dan Nama Unik

Sungai Tengkuruk Palembang di tahun 1900an. (sumber: kitliv.nl)

Pasar Tengkuruk Permai, yang terletak di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang, telah menjadi salah satu destinasi belanja yang paling terkenal di kota ini. Selain lokasinya yang strategis, pasar ini juga dikenal karena kelengkapan barang-barang yang ditawarkannya. Artikel ini akan mengulas sejarah pasar Tengkuruk Permai, termasuk asal-usul nama uniknya dan bagaimana kawasan ini berkembang dari pemukiman menjadi pasar yang ramai.

Dari Pemukiman ke Pusat Perbelanjaan

Sebelum menjadi pasar yang ramai seperti sekarang, kawasan Tengkuruk dulunya adalah pemukiman warga. Pemerhati Sejarah Kota Palembang, Rd Muhammad Ikhsan, menjelaskan bahwa pada masa lalu, banyak rumah-rumah besar khas Palembang yang berdiri di kawasan Tengkuruk. Namun, seiring berjalannya waktu, sekitar tahun 1970-an, banyak dari rumah-rumah tersebut dirobohkan dan dialihfungsikan menjadi ruko oleh pemiliknya.

"Di atas tahun 1970-an, sangat mudah ditemukan rumah-rumah limas khas Palembang di sana. Tapi sekarang mayoritas sudah jadi ruko," ujar Ikhsan.

Asal-Usul Nama Tengkuruk

Nama "Tengkuruk" sebenarnya berasal dari sebuah aliran anak sungai Musi yang terbentuk karena penimbunan jalan oleh kolonial Belanda sekitar tahun 1927-1928. Penimbunan ini dilakukan karena pemerintah Belanda saat itu ingin mengalihkan jalur transportasi dari yang sebelumnya sangat bergantung pada Sungai Musi menjadi jalur darat.

Namun, aliran anak sungai Tengkuruk tersebut sebenarnya tidak berada di lokasi pasar Tengkuruk Permai saat ini. Lokasinya sedikit lebih jauh dari pasar. Aliran ini berada di sebelah kanan kaki Jembatan Ampera, di seberang Ilir. Aliran Tengkuruk ini lurus melewati tempat yang sekarang telah dibangun skate park Taman Ampera dan terus mengalir hingga belakang Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo, yang dulunya dikenal sebagai Masjid Agung Palembang.

Dari "Kade Tengkoeroek" ke Pasar Tengkuruk Permai

Kawasan Tengkuruk sebelum menjadi pasar dikenal dengan sebutan "Kade Tengkoeroek." Dalam bahasa Belanda, "Kade" berarti dermaga, sementara "tengkoeroek" merupakan ejaan lama dari kata "tengkuruk" yang digunakan sekarang. Pergeseran nama ini sejalan dengan perubahan seiring waktu.

Cikal bakal pasar Tengkuruk Permai sebenarnya tidak terlepas dari perkembangan Pasar 16 Ilir. Sebelum menjadi satu pasar besar seperti sekarang, di kawasan 16 Ilir terdapat banyak pasar, seperti pasar sebelah ulu, pasar sebelah Ilir, dan pasar Strat (sekarang disebut pasar baru), yang letaknya persis di depan Pasar Tengkuruk Permai saat ini. Pasar-pasar ini terus berkembang dan akhirnya membentuk apa yang sekarang kita kenal sebagai Pasar Tengkuruk Permai.

Sejarah Tengkuruk Permai adalah bukti bagaimana pemukiman yang awalnya diubah menjadi pusat perdagangan yang ramai, dengan nama yang mengandung cerita menarik tentang evolusi kawasan ini dari masa ke masa. Pasar ini tetap menjadi destinasi utama bagi warga Palembang dan wisatawan yang mencari barang dengan harga terjangkau.

Share:

Jumlah Pengunjung

Populer