Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, dikenal tidak hanya karena hutan tropisnya yang megah, tetapi juga karena sungai-sungainya yang panjang dan luas. Salah satu sungai yang menjadi ikon di daerahnya adalah Sungai Musi, yang terletak di provinsi Sumatera Selatan. Sungai ini bukan hanya menjadi jalur transportasi utama bagi masyarakat, tetapi juga memiliki cerita rakyat yang sudah lama melegenda: kisah tentang Antu Banyu, atau hantu penghuni sungai.
Sungai Musi: Ikon Kota Palembang
Sungai Musi, dengan panjangnya yang mencapai 750 km, merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sungai ini membelah Kota Palembang menjadi dua bagian, dan menjadi rumah bagi berbagai legenda dan cerita mistis. Ikon Kota Palembang, Jembatan Ampera, juga melintas di atas Sungai Musi, menambah daya tarik sungai ini sebagai daya tarik wisata.
Antu Banyu: Hantu Penghuni Sungai Musi
Antu Banyu adalah sosok misterius yang menjadi momok menakutkan bagi warga yang tinggal di sepanjang Sungai Musi. Kisah tentang Antu Banyu tidak hanya menakuti anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Konon, jika seseorang tertangkap oleh Antu Banyu, mereka tidak akan kembali dalam keadaan hidup.
Menurut legenda, Antu Banyu akan membawa tubuh korban ke dasar sungai dan menghisap sumsum tulang belakangnya. Dua hari kemudian, jasad korban akan ditemukan di tempat yang sama dengan tempat awal mereka masuk ke dalam air, dengan lubang bekas isapan Antu Banyu pada sumsum tulang belakang mereka.
Asal Usul Antu Banyu
Terdapat dua versi mengenai asal usul Antu Banyu. Versi pertama mengisahkan tentang seorang putra mahkota kerajaan yang menderita masalah bau badan yang sangat kuat. Karena bau badannya, banyak yang menjauhi dan enggan menikah dengannya. Namun, ada seorang raja yang bersedia menikahkan putrinya dengan pangeran amis tersebut. Namun, ketika pernikahan akan berlangsung, kedua mempelai diarak keliling dalam sebuah tenda. Hanya dalam waktu setengah hari, si putri yang tidak tahan dengan bau badan pangeran nekat menceburkan diri ke dalam sungai dan tenggelam. Putri inilah yang menjadi Antu Banyu.
Versi lain mengisahkan tentang seorang perempuan muda yang sangat menyukai air pasang. Ia sering berenang di sungai saat air sedang tinggi, yang membuat orang tuanya marah. Akhirnya, orang tua tersebut mengutuk anak perempuan mereka menjadi 'Antu Banyu'.
Ciri-ciri Kehadiran Antu Banyu
Ciri-ciri kehadiran Antu Banyu meliputi munculnya cairan lendir misterius di tempat yang ia kunjungi. Juga, saat air pasang sedang mengalir, pusaran air akan muncul, yang dianggap sebagai istana Antu Banyu. Beberapa orang yang mengaku telah melihat Antu Banyu menggambarkannya sebagai sosok manusia yang bercampur dengan Siamang atau monyet kecil, dengan mulut monyong dan bulu panjang nan tebal yang menghiasi seluruh badannya.
Meskipun mungkin terdengar menakutkan, sampai sekarang, banyak orang masih percaya bahwa Antu Banyu benar-benar ada. Kisah ini menjadi salah satu legenda urban yang menyelimuti keindahan alam Sungai Musi, menambahkan nuansa misteri dalam pesonanya yang megah. Selain di Sungai Musi, banyak lagi kisah tentang hantu penunggu air di berbagai daerah di Nusantara, yang terus menjadi bagian dari warisan budaya dan folklor Indonesia.