Mengungkap Kelezatan Bika Ambon: Misteri Asal-usul Kuliner Khas Medan

Selamat datang, para pembaca setia Inkarnasi Kata. Kali ini, kami akan membahas sebuah kuliner tradisional yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara, lebih tepatnya dari kota Medan. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai kelezatan bika Ambon dalam artikel ini.

Kue bika Ambon, makanan khas Sumatera Utara (sumber: www.liputan6.com)

Bika Ambon adalah salah satu kue tradisional yang sangat khas dari Medan, Indonesia. Kue ini terbuat dari bahan-bahan seperti tepung tapioka, telur, gula, dan santan. Uniknya, proses memasak bika Ambon memakan waktu hingga 12 jam untuk mencapai tekstur dan rasa yang diinginkan, dan kue ini bisa tetap lezat selama empat hari sebelum mulai mengeras. Kue basah ini seringkali memiliki jaring-jaring pada bagian dalamnya, dan tersedia dalam berbagai varian rasa, seperti pandan, coklat, keju, dan lain sebagainya.

Sejarah

Koran  De Locomotief Semarang pada tanggal 26 Agustus 1933. Ditulis sebagai bikang Ambon pada koran ini. (sumber: www.wikipedia.com)

Asal-usul bika Ambon masih menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini, dan terdapat beberapa versi yang menceritakan kemungkinan asal muasalnya.

Versi pertama, menurut penjelasan dari M Muhar Omtatok, seorang budayawan dan sejarawan, menyatakan bahwa bika Ambon terinspirasi dari Bika atau Bingka, makanan khas Melayu. Kemudian, bingka tersebut mengalami modifikasi dengan penggunaan bahan pengembang seperti nira atau tuak enau sehingga menciptakan tekstur berongga yang berbeda dari bika asalnya. Menurut M. Muhar Omtatok, kue ini dinamakan bika Ambon karena pertama kali dijual dan populer di simpang Jalan Ambon-Sei Kera di Medan.

Versi kedua menjelaskan bahwa kata "Ambon" dalam bika Ambon adalah singkatan dari "Amplas Kebon," sebagaimana kebiasaan orang Medan dalam menyingkat kata. Kisahnya bermula pada zaman kolonial Belanda, di mana para imigran yang tinggal di daerah Amplas sisi timur sungai, disebut Amplas Kebon, menciptakan kue bikang yang kemudian dijual di kota Medan. Kue ini menjadi populer karena diminati oleh warga Belanda dan Tionghoa saat itu.

Versi ketiga (tidak begitu meyakinkan) menyatakan bahwa pada zaman dahulu ada seseorang yang berasal dari Ambon yang membawa kue bingka ke Malaysia, dan dari sinilah mungkin asal nama bika Ambon.

Versi keempat menjelaskan bahwa "Ambon" adalah sebuah kata dalam dialek Medan yang menggambarkan kelembutan. Namun, kata ini sudah jarang digunakan di Medan.

Pada tanggal 26 Agustus 1933, sebuah koran berbahasa Belanda yang dikenal sebagai De Locomotief memuat iklan di Kota Semarang yang menyebutkan "bikang ambon." Bahkan pada tahun 1896, koran yang sama telah menulis tentang bikang ambon di Kwitang, Batavia (sekarang Jakarta).

Bika Ambon dikenal sebagai oleh-oleh khas dari kota Medan, Sumatera Utara. Di daerah Medan Petisah, terdapat setidaknya 30 toko yang menjual kue ini di Jalan Mojopahit. Setiap toko di lokasi ini bisa menjual lebih dari 1.000 bungkus bika Ambon per hari menjelang hari raya.

Bahan Utama

Bika Ambon dibuat dengan menggunakan bahan baku utama, seperti tepung tapioka, tepung sagu, telur, gula, dan santan.

Varian

Bika Ambon juga dapat dinikmati dalam beragam varian rasa, termasuk pandan, coklat, keju, dan banyak lagi.

Demikianlah ringkasan informasi mengenai bika Ambon, salah satu kuliner yang berasal dari kota Medan. Jika Anda ingin mencicipi bika Ambon, Anda dapat mengunjungi penjual-penjualnya di daerah Anda, atau jika tidak tersedia, Anda bisa mencari berbagai resep bika Ambon dan mencoba membuatnya sendiri. Sampai jumpa di artikel kuliner berikutnya, dan selamat menikmati kelezatan kuliner tradisional lainnya!

Share:

Jumlah Pengunjung

Populer