Etnisitas adalah konsep yang kompleks dalam studi ilmu sosial dan antropologi. Etnisitas mengacu pada identitas kelompok yang dibentuk oleh sekelompok individu berdasarkan faktor-faktor seperti budaya, bahasa, sejarah bersama, dan asal usul bersama. Salah satu teori paling berpengaruh yang membahas etnisitas adalah teori yang dikemukakan oleh Frederick Barth, seorang antropolog asal Norwegia. Teori Barth mengenai etnisitas telah memainkan peran penting dalam memahami bagaimana kelompok etnik dibentuk dan dipertahankan.
Frederick Barth lahir pada tahun 1928 dan meninggal pada tahun 2016. Ia adalah seorang antropolog sosial yang terkenal karena penelitiannya mengenai etnisitas dan interaksi sosial. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah bukunya yang berjudul "Ethnic Groups and Boundaries" yang diterbitkan pada tahun 1969. Dalam buku ini, Barth mengemukakan konsepnya tentang etnisitas.
Menurut Barth, etnisitas adalah hasil dari proses sosial, bukan sesuatu yang melekat dalam diri individu atau kelompok etnik itu sendiri. Ia menolak pandangan bahwa etnisitas adalah hasil dari faktor-faktor biologis atau budaya yang tetap dan melekat dalam sekelompok individu. Sebaliknya, Barth menekankan bahwa etnisitas adalah dinamis dan dapat berubah seiring waktu.
Barth mengemukakan bahwa etnisitas berkaitan erat dengan pembagian kerja ekonomi dalam suatu masyarakat. Ia berpendapat bahwa etnisitas muncul ketika kelompok-kelompok manusia berinteraksi dalam berbagai kegiatan ekonomi, seperti perdagangan, produksi, dan distribusi. Ketika kelompok-kelompok ini berkompetisi atau bekerja sama dalam kegiatan-kegiatan ekonomi ini, mereka mulai membangun batas-batas etnik yang membedakan mereka dari kelompok lain.
Batas etnik yang dibangun ini tidak selalu berdasarkan perbedaan budaya atau bahasa, meskipun faktor-faktor ini juga dapat berperan. Barth menekankan bahwa batas etnik dapat menjadi lebih ketat atau lebih longgar seiring waktu tergantung pada dinamika sosial dan ekonomi. Dengan kata lain, etnisitas adalah hasil dari interaksi sosial yang terus-menerus.
Teori Barth juga menyoroti peran penting peran individu dalam membentuk etnisitas. Ia menekankan bahwa individu dapat memilih untuk mengidentifikasi diri mereka dengan kelompok etnik tertentu atau mengubah identitas etnik mereka sesuai dengan kepentingan mereka. Ini menciptakan fleksibilitas dalam konsep etnisitas.
Dalam bukunya, Barth juga memperkenalkan konsep "pluralitas etnik", yang mengacu pada situasi di mana individu-individu memiliki identitas etnik ganda atau lebih. Hal ini dapat terjadi ketika individu-individu terlibat dalam berbagai kelompok etnik dalam berbagai konteks sosial.
Dalam rangka memahami etnisitas menurut Frederick Barth, penting untuk mengingat bahwa pandangannya menggeser fokus dari aspek budaya atau biologis yang statis ke proses sosial yang dinamis dalam pembentukan identitas etnik. Teori ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana etnisitas berkembang dan berubah dalam masyarakat yang terus bergerak.