"Berbahasa-bahasa" adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang mengacu pada sifat seseorang yang terlalu sopan hingga menciptakan rasa malu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi "berbahasa-bahasa" menggambarkan perilaku yang berlebihan dalam sopan santun atau kebaikan budi.
Sifat "berbahasa-bahasa" mencerminkan perilaku yang terlalu berhati-hati dalam bersikap sopan, hingga menciptakan kesan yang berlebihan. Orang yang berbahasa-bahasa seringkali sangat berhati-hati dalam berbicara dan berinteraksi dengan orang lain, bahkan dalam situasi yang santai. Mereka mungkin terlalu memperhatikan adab dan tata krama, sehingga bisa membuat orang lain merasa canggung atau tidak bebas.
Perilaku berbahasa-bahasa bisa mencerminkan kebaikan budi yang kuat dan rasa hormat yang mendalam terhadap norma-norma sosial. Namun, jika dijalankan secara berlebihan, hal ini dapat menghambat komunikasi yang efektif dan menciptakan jarak antara individu. Orang yang berbahasa-bahasa mungkin sering merasa malu untuk bersikap lebih santai atau spontan.
Penting untuk diingat bahwa tingkat sopan santun dan kebaikan budi yang tepat bisa bervariasi tergantung pada konteks dan situasi. Kadang-kadang, situasi yang lebih santai memungkinkan individu untuk bersikap lebih bebas dan ramah tanpa perlu terlalu berbahasa-bahasa. Selain itu, komunikasi yang jujur dan tulus juga penting dalam berinteraksi dengan orang lain.
Sementara berbahasa-bahasa bisa menjadi tanda penghargaan terhadap norma-norma sosial dan etika yang baik, penting juga untuk mencari keseimbangan dalam perilaku sopan santun. Terlalu berbahasa-bahasa bisa menghambat hubungan yang lebih akrab dan alami antara individu. Dalam komunikasi sehari-hari, kesederhanaan dan kedekatan bisa menjadi kunci untuk membangun hubungan yang baik dengan orang lain.