Kelompok etnik atau suku bangsa adalah sebuah komunitas manusia yang berbagi identitas berdasarkan faktor garis keturunan, seperti adat istiadat, bahasa, agama, budaya, dan karakteristik sosial tertentu. Etnisitas, sebagai fenomena yang mendasar dalam kehidupan manusia, memiliki pengakuan dari individu di dalam kelompok maupun dari luar sebagai ciri khas yang membedakan mereka. Meskipun definisi etnisitas dapat bervariasi, beberapa ahli antropologi, seperti Fredrik Barth dan Eric Wolf, menganggapnya sebagai hasil dari interaksi sosial, bukan sifat-sifat yang melekat pada kelompok itu sendiri. Proses pembentukan identitas etnik ini sering disebut sebagai etnogenesis. Meskipun kelompok etnik sering mengklaim kesinambungan budaya dari generasi ke generasi, para peneliti telah mencatat bahwa banyak nilai, praktik, dan norma yang dianggap sebagai warisan lama seringkali sebenarnya adalah temuan baru yang terus berkembang seiring waktu.
Garis Keturunan
Keanggotaan dalam sebuah suku bangsa seringkali ditentukan oleh garis keturunan, yang dapat bersifat patrilineal seperti pada etnis Batak, matrilineal seperti pada etnis Minangkabau, atau bahkan keduanya seperti pada etnis Jawa. Namun, ada juga kasus di mana afiliasi suku bangsa dapat bergantung pada agama yang dianut oleh individu, seperti contohnya sebutan "Melayu" di Malaysia, yang mengacu pada semua warga negara yang menganut agama Islam tanpa memandang asal etnis atau suku bangsa. Hal serupa terjadi dengan sebutan "Serani" untuk mereka yang beragama Kristen, serta dalam beberapa komunitas Muslim di wilayah seperti Bosnia dan Moro di Filipina Selatan. Semua ini mencerminkan kompleksitas identitas suku bangsa dan bagaimana faktor-faktor berbeda, seperti garis keturunan dan agama, dapat memengaruhi afiliasi etnis seseorang.
Suku Banga Campuran
Selain suku bangsa yang didasarkan pada garis keturunan atau agama, terdapat pula kelompok etnis yang berasal dari percampuran ras. Contohnya, orang Peranakan adalah istilah yang umumnya digunakan untuk mengacu pada keturunan campuran etnis Jawa dan kaum Tionghoa. Kemudian, orang Indo adalah sebutan untuk keturunan campuran antara keturunan Eropa dengan bangsa Indonesia. Selain itu, istilah seperti orang Mestizo digunakan untuk menggambarkan keturunan campuran antara keturunan Hispanik dengan pribumi. Demikian pula, istilah orang Mulato digunakan untuk merujuk pada keturunan campuran antara ras Negroid dan ras Kaukasoid. Ini adalah contoh-contoh bagaimana kelompok etnis dapat terbentuk melalui percampuran ras yang memunculkan identitas etnik yang unik.